Monday, September 18, 2017

Tips Holiday to japan

Moshi Moshi Minna!

Post Today : Japan

Im get walkin in they blog @stellalee when i remind im in not post today. So, i can  give you few article(s) from she's blog. I hope u like it.

Lets and get Read More now ↓


Tips Travel to Japan

1. Mempelajari Kebiasaan Orang Jepang

Icha Pranatasari, mahasiswi 22 tahun asal Indonesia yang tengah menyelesaikan studi di Jepang, berbagi tentang culture shock yang dialaminya saat pertama kali tiba di Jepang.
“Orang-orang (Jepang) sangat mematuhi dan menghormati peraturan yang ada,” katanya, sambil menjelaskan contoh-contoh yang sering ia temui; mengantri dengan rapi dan tidak memotong antrian, tidak menyeberang jalan saat lampu merah, hingga membuang sampah pada tempat yang seharusnya.
Sebelum pergi, biasakan untuk melatih disiplin sehingga Anda tidak merasa canggung saat di sana. Meski kelihatan sepele, hal-hal tersebut bisa membuat Anda tidak sabar karena tidak terbiasa melakukannya.
“Hampir semuanya terasa berbeda, terutama hal-hal yang berkaitan dengan waktu,” kata Icha. “Di sini, Anda akan kaget saat menemukan bahwa semua alat transportasi publik selalu datang dan pergi tepat waktu, misalnya kereta berangkat pada pukul 18.07,” jelasnya.
Jadi, jika jadwal di tiket bus, subway, kereta ekspress shinkansen, atau alat transportasi publik lain yang Anda gunakan tertulis keberangkatan pukul 09.52, itu artinya kendaraan tersebut akan benar-benar berangkat pada waktu itu juga. Kendaraan tersebut juga tidak akan ngetem selama tiga menit hanya untuk pergi pada pukul 09.55.

2. Memilih Waktu Tepat untuk Berkunjung ke Jepang

Musim gugur atau musim semi merupakan waktu yang paling banyak digemari oleh turis, karena di dua musim ini cuacanya tidak begitu dingin atau panas – cocok bagi orang-orang yang terbiasa tinggal di iklim tropis.
Di musim semi, Anda dapat menyaksikan keindahan saat bunga sakura mekar. Ini biasanya terjadi di kota-kota besar seperti Tokyo, Kyoto, dan Osaka sekitar akhir Maret hingga pertengahan April, dan berlangsung hingga 14 hari saat cuacanya baik.
Anda juga bisa memilih pergi saat libur anak sekolah, seperti yang dilakukan Nuniek saat libur lebaran tiga minggu lalu. Ia membeli tiket sejak tahun lalu untuk diri sendiri, suami, dan dua orang anak. Dengan budget airline Jakarta-Osaka one way, total biayanya sekitar Rp 7 juta untuk empat penumpang. Jika Anda memilih budget airline, pastikan saja rencana tersebut sudah permanen dan beli asuransi perjalanan jauh-jauh hari, untuk memproteksi seandainya terjadi musibah dan Anda tidak bisa berangkat, selain untuk melindungi selama Anda berada di Jepang.
Bagi pecinta salju yang ingin berkunjung saat musim dingin, misalnya untuk bermain ski atau snowboarding, Anda bisa pergi ke Hokkaido atau Honshu, dua pulau yang terkenal memiliki kondisi salju dan fasilitas resortterbaik di Jepang.

3. Minimalkan Pakaian yang Harus Dibawa

“Kami berangkat pakai budget airline tanpa bagasi, masing-masing membawa koper kabin. Isinya baju untuk (dipakai selama) seminggu,” kata Nuniek.
Beberapa item pakaian seperti jaket, kaus kaki, serta sepatu yang nyaman untuk berjalan sebaiknya disimpan di tas kabin, sehingga Anda tetap punya cadangan pakaian selama pesawat transit di negara lain. Menurut Icha, memakai pakaian berlapis yang mudah untuk dipakai dan dilepaskan bisa sangat membantu untuk beradaptasi terhadap perbedaan suhu udara yang cukup drastis saat berada di dalam dan luar ruangan.
Gunakan sepatu yang praktis dan mudah dipakai, karena di Jepang, Anda akan menghabiskan cukup banyak waktu tanpa menggunakan sepatu, misalnya saat makan di rumah makan tradisional Jepang, mengunjungi kuil, menggunakan toilet umum, dan sebagainya. Jika Anda tidak ingin repot saat melewati mesin body scanners di bandara atau mengganti sepatu saat masuk ke sebuah tempat, gunakan stocking atau kaos kaki dan hindari sepatu bertali.

4. Memilih Tempat Penginapan

Jika Anda menginginkan pengalaman yang benar-benar seperti gaya serta budaya orang Jepang, Anda bisa menginap di Ryokan atau Minshuku. Keduanya memiliki karakteristik yang serupa, berupa guest-house milik pribadi yang menyediakan tempat tinggal dan makan.
Rate yang ditawarkan terbilang mahal dibandingkan menginap di hostel atau kamar murah di Airbnb – Ryokan berkisar 6.000 yen per malam (Rp 740.000) dan Minshuku berkisar 4.000 yen (Rp 494.000) per malam, namun keramahannya terjamin dan Anda dapat menikmati beberapa keunikan budaya Jepang, termasuk tidur di ruangan dengan lantai beralaskan tatami dan futon – tempat tidur gulung tradisional khas Jepang, mengenakan yukata, meminjam geta – alas kaki tradisional Jepang – untuk jalan-jalan di luar, atau mencoba pemandian umum.
“Kalau ingin menghemat, Anda bisa mencoba capsule hotel yang unik dan hanya berkisar 3.000 yen (Rp 370.000) per malam,” saran Icha, sambil menambahkan bahwa hotel jenis ini sebagian besar berlokasi di Tokyo dan Osaka.

5. Install Mobile App yang Berguna di Jalan

Google Translate

Seperti halnya di Korea, jarang menemukan orang yang bisa berbicara Bahasa Inggris di Jepang. Walau demikian, kota-kota seperti Tokyo, Kyoto, dan Osaka lebih "ramah" terhadap turis, mengingat di ketiga kota tersebut lebih banyak tanda dan petugas yang menggunakan Bahasa Inggris.
Baca juga : Traveller ke Korea
“Selain ketiga tempat itu, Anda kemungkinan besar harus bergantung kepada bahasa tubuh jika ingin berkomunikasi dengan orang-orang sekitar,” kata Icha.
Jika Anda tidak ingin menghabiskan waktu untuk belajar huruf Hiragana dan Katakana sebelum pergi, jangan lupa untuk menginstall Google Translate terlebih dahulu. Aplikasi ini mampu menerjemahkan tulisan bermodalkan kamera HP Anda dan juga menyediakan two-way automatic speech translation.
Tersedia di App Store dan Google Play.

Hyperdia App

"Kemana-mana pakai kereta aja, sebab taksi mahal. Sekali buka pintu 660-780 yen alias sekitar Rp 100.000. Bahkan, tarif Uber di sana wajib disamakan dengan tarif taksi," tutur Nuniek.
Dengan Hyperdia app, Anda bisa melakukan pencarian dengan menggunakan suara dengan Bahasa Inggris atau Jepang, untuk menolong Anda dalam mencari informasi kereta, seperti rute terpendek, tarif, tarif komuter, peta, hingga waktu keberangkatan. Anda dapat menghindari sakit kepala akibat harus melalui proses memasukkan nama stasiun kereta dalam Bahasa Jepang yang memakan waktu karena Anda tidak memahaminya.
Tersedia di App Store dan Google Play.

6. Sewa Sebuah Pocket Wi-Fi

“Tidak seperti di Indonesia, di Jepang sulit menemukan akses Wi-Fi yang terbuka untuk publik. Itu mengapa disini ada jasa sewa HP dan Wi-Fi,” jelas Icha. Dengan memiliki pocket Wi-Fi selama Anda berlibur di Jepang, semua gadget Anda tetap bisa terkoneksi ke internet secara bersamaan tanpa ada batasan kuota.
Anda bisa menyewa router nirkabel ini di outlet perusahaan-perusahaan telekomunikasi yang paling mudah ditemukan di bandara. Kabar baiknya, Anda bisa menyewa dengan harga yang lebih murah jika Anda melakukan pemesanan sebelum Anda tiba di Jepang. Caranya, isi formulir pemesanan melalui situs perusahaan yang menyediakan jasa penyewaan pocket Wi-Fisetidaknya 2 hari sebelum kedatangan di Jepang, lalu lakukan konfirmasi pemesanan melalui email dan selesaikan pembayaran sesuai instruksi.
Harga untuk premium Wi-Fi sekitar 6.450 yen, atau sekitar Rp 797.000, dengan masa aktif 5 hari. Perusahaan tersebut nantinya akan mengantarkan pocket Wi-Fi ke tempat Anda menginap sehari sebelum kedatangan Anda – atau ke bandara saat Anda tiba – secara gratis. What a lifesave indeed!

sumber :http://liveolive.com

No comments:

Post a Comment

Thank you for ur readings-

Please leave your comment ini here^^

-Tasha